top of page

Re(branding) Done Right Azko & Oh! Some

  • Writer: Roepa by Jendela
    Roepa by Jendela
  • 3 days ago
  • 3 min read


Pernah nggak sih, kamu masuk ke sebuah toko yang udah kamu kenal banget—layout-

nya, baunya, bahkan sapaan ramah dari stafnya—tapi waktu kamu perhatiin lagi, nama

tokonya ternyata udah berubah total? Rasanya campur aduk: antara bingung, kaget, tapi

juga heran kenapa semuanya masih terasa sama. Itulah yang terjadi ketika dua toko yang

dikenal dan dicintai oleh masyarakat Indonesia, kini tampil dengan nama baru, tapi

jiwanya tetap terasa sama.



Photo source : womensobsession.com
Photo source : womensobsession.com

Saat masuk ke dalam toko AZKO, warna-warna khasnya masih sama, pelayanannya tetap

ramah, rak-raknya masih tertata rapi. Tapi, toko perlengkapan rumah ini bukan lagi

bernama ACE Hardware. Rasanya kayak ketemu teman lama yang tiba-tiba ganti nama—

sedikit mengagetkan, tapi tetap familiar.



Photo source : womensobsession.com
Photo source : womensobsession.com

Toko yang dulu dikenal sebagai KKV kini juga memperkenalkan dirinya dengan nama baru

OH! SOME. Sekilas terasa seperti tempat baru, tapi saat masuk ke dalam, ternyata

atmosfernya hampir persis seperti dulu. Background music yang berkumandang di

seluruh penjuru toko, produk-produk gemasnya, bahkan aroma khas tokonya, semua

terasa sama.


Nggak semua brand besar berani mengambil langkah perubahan yang drastis seperti

AZKO dan OH! SOME. Tapi di balik nama dan logo baru mereka itu, kita jadi paham

bahwa brand bukan cuma soal logo alias tampilan luar yang kelihatan.




Dari Ace Hardware ke AZKO: Akhir Sebuah Lisensi, Awal Cerita Baru

Merk ACE Hardware sudah menemani masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun

dengan lebih dari 200 toko yang tersebar di puluhan kota di Indonesia. Pada 2024 lalu,

PT Aspirasi Hidup Indonesia (AHI) Tbk memutuskan untuk nggak memperpanjang lisensi

ACE Hardware International Holdings, Ltd. setelah bekerja sama selama 29 tahun. Tepat

di 1 Januari 2025, lahirlah AZKO sebagai identitas baru dari ACE Hardware.




Dari KKV Ke OH! SOME: Something Fresh, Something Relevant

KKV adalah sebuah brand lifestyle yang selama beberapa tahun terakhir ini banyak

digemari oleh masyarakat, terutama anak muda. Waktu papan nama tokonya tiba-tiba

berubah jadi OH! SOME, hal ini tentu jadi buah bibir. Dengan desain yang lebih playful

dan ekspresif, pergantian nama dan logo ini adalah bagian dari strategi brand untuk

tampil lebih fresh dan relevan, tanpa mengubah identitas dan bahkan nyawa dari

tokonya.


Setelah kedua brand ini melakukan rebranding besar-besaran, mulai muncul pertanyaan

menarik:


“Kok bisa sih, setelah mengubah nama dan logo—dua elemen visual paling iconic—tetap

terasa seperti brand yang sama?”


Photo source : bantenraya.com
Photo source : bantenraya.com

1. Brand bukan cuma soal tampilan luar, melainkan gabungan dari emosi, pengalaman,

dan kenangan yang ditinggalkan di hati pelanggan. Selama ini, ACE Hardware dan KKV

berhasil membangun hubungan dengan konsumennya nggak cuma lewat nama dan logo,

tapi lewat pengalaman positif yang konsisten.



Photo Source : marketbisnis.com
Photo Source : marketbisnis.com

2. Logo dan nama boleh berubah, tapi identitas dan core values yang dipegang tetap

sama. AZKO tetap mengutamakan kepraktisan dan berupaya menjadi inspirasi, OH! SOME

tetap jadi tempat untuk menemukan hal-hal seru nan aesthetic.



Photo Source : waspada.co.id
Photo Source : waspada.co.id

3. Konsumen di era ini udah terbiasa dengan perubahan. Dalam dunia digital yang

semuanya serba cepat, perubahan nama atau logo dari sebuah brand bukan lagi hal yangsulit diterima. Ketimbang bingung, konsumen malah penasaran dan menyambut

perubahan dengan antusias.



Photo source : plus.kapanlagi.com
Photo source : plus.kapanlagi.com

4. Memori konsumen terhadap brand sudah begitu kuat dan melekat. Saat melihat AZKO,

secara tak sadar kita pelanggan tetap mengasosiasikannya dengan pengalaman belanja

di ACE Hardware. Begitu juga dengan OH! SOME yang identik dengan sensasi belanja seru

dan kekinian ala KKV.


Selain kedua brand ini, perubahan nama dan logo juga kita temukan di case Twitter yang

berubah jadi X dan Facebook yang berubah jadi Meta. Walaupun perubahannya drastis,

pengguna kedua platform itu tetep “berkicau” di X maupun buka Facebook di aplikasi

Meta. Pengalaman dan fungsi platform yang nggak berubah membuat kedua brand tetep

terasa utuh, walaupun penampilannya berubah.


Rebranding memang bisa terlihat sebagai langkah yang menakutkan, apalagi kalau sudah

menyentuh nama dan logo. Tapi dari AZKO dan OH! SOME, kita belajar bahwa brand

bukan cuma bicara soal aspek visual. Ada identitas, cerita, konsistensi, dan hubungan

emosional dengan setiap orang yang mengenalnya.


Walaupun nama dan wajahnya berubah, selama hatinya masih sama, sebuah brand pasti

akan tetap dikenali dan dicintai oleh pelanggannya.


Source:






 
 
 

Comments


bottom of page