
Pernah nggak bayangin sebuah brand jadi orang.
Apakah dia bakal jadi classy, atau trashy?
Puitis atau receh?
Brand persona itu sebuah personifikasi yang bisa menggambarkan sebuah brand.
Intinya, gimana target market akan melihat brand kalo jadi seorang manusia.
Sebuah brand persona bisa dibuat dari gabungan aspek psikologis, perilaku, selera yang kira-kira cocok dengan value dan aspirasinya.
Tanpa brand persona yang cocok, bakal susah untuk bonding sama target market lho!
Salah satu klien kami, The Palace adalah brand perhiasan berlian dan emas dengan slogan “THERLENGKAP, THERJANGKAU, THERJAMIN.”

Waktu itu, secara singkat, brief dari mereka seperti ini:
“Bagi sebagian besar orang, membeli perhiasan berlian dan emas adalah investasi besar, sehingga cukup intimidating untuk masuk ke toko The Palace”
Cukup menarik kan challengenya…
Nah, kira-kira brand persona apa ya yang cocok untuk TiktoknyaThe Palace?
Good Customer Service = Good Brand Persona
Satu faktor yang membuat orang malu masuk ke toko perhiasan adalah staff sales yang diprasangka buruk sebagai sombong atau judgmental (padahal nggak lho).
Nah, di Tiktoknya The Palace, Jewelry Representative sendiri lho yang jadi talentnya! Nah, jadinya JR The Palace selalu tampak friendly, dan tentunya knowledgeable tentang perhiasan berlian dan emas (pasti nggak sombong dong!).
Santai aja kali…
Bukan art direction doang, pemilihan copy yang tepat itu penting banget lho untuk brand persona. Agar kesannya approachable, pakai bahasa sehari-hari aja udah cukup kok.
Nggak perlu baku banget, emang mau ketemu klien baru 😉
Anti jaim!
Ikutan meme, pakai sound kekinian, sampai bikin jokes receh, memang nggak lumrah untuk brand perhiasan, but it works for The Palace!
Hal tersebut memang makanan sehari-hari untuk target marketnya, mending ikutan aja, biar nggak pretensius kayak anak skena.
Mimin yang Responsif
Sebagian besar target marketnya The Palace adalah first time buyer, yang pastinya bakal banyak nanya. Ingat, no such thing as a stupid question!
Dengan rajin reply komen atau ngestitch video, kesannya The Palace jadi lebih approachable dibanding brand perhiasan lain.
Melawan ekspektasinya sebuah brand perhiasan, ternyata brand persona yang casual lebih cocok untuk konsumennya The Palace.
Semua brand pasti mau relate sama konsumen, tapi jangan lupa, brand persona itu tergantung banget sama key message dan value yang ingin dibawa!
Yorumlar