top of page

Billboard: Apakah Masih Akan Berumur Panjang?


Efektifitas Billboard di Jakarta

Buat yang tiap hari suka lewatin tol Jakarta - Tangerang…

Berasa nggak sih belakangan ini ada yang kosong?


Yes, ada banyak billboard yang kosong!

Pada notice juga nggak? Atau kalau yang hari ini bakal ngelewatin rute tersebut, coba cek deh,

karena biasanya di sana rame banget billboard-nya.


Apakah pasang iklan di billboard sekarang udah mulai ditinggalin? Kira-kira alasannya apa ya?


Biaya Pasang Billboard yang Tinggi


Salah satu kelemahan ngiklan di billboard adalah soal biayanya yang mahal.

Puluhan atau bahkan ratusan juta rupiah harus siap dikeluarin dari kantong, tergantung jenis

billboard, ukuran, dan penempatannya. Belum lagi biaya produksi iklan dan billboard-nya itu

sendiri, yang pastinya juga nggak kecil.


Eits, nggak berhenti sampai di situ aja. Di luar biaya produksi dan sewa billboard, masih ada pajak

rekalme yang harus dibayar juga ke pemerintah. Di Jakarta, tarif pajak reklame ditentukan

sebesar 25% sesuai Pasal 58 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024. Nyesek nggak tuh baca

nominalnya?



Pajak Billboard Jakarta
Photo Source : dpp.jakarta.go.id


Kalau dibandingkan sama biaya pasang iklan di berbagai media promosi lain, beriklan di billboard

tentunya jadi salah satu yang membutuhkan biaya paling besar. Apalagi kalau dibandingin sama

digital ads di media sosial, yang dari budget beberapa puluh ribu aja udah bisa pasang iklan.



Sulit Diukur Efektivitas dan Risikonya


Pemasangan iklan di billboard juga sulit diukur efektivitas dan dampaknya. Beda banget sama

iklan digital yang segala sesuatunya bisa diukur dan efektivitasnya bisa dievaluasi dengan jelas.


Di luar sisi marketing-nya, ada juga hal-hal lain yang membuat orang mungkin jadi pikir-pikir lagi

untuk ngiklan di billboard sebagai out-of-home (OOH) advertising, di antaranya perkara visibilitas

(gimana kalau ketutupan pohon atau tiang listrik dari angle tertentu?) dan risiko rusaknya papan

reklame (misalnya karena cuaca buruk, atau ada tangan-tangan iseng yang merusak billboard).


Lokasi Billboard Jakarta
Photo Source : albertasignrentals.com

Kalau begini terus, apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi, nantinya billboard tuh

bakal mati nggak sih?


Menurut kita…


Billboard tetep punya dampak yang berarti di dunia advertising.

Kemungkin billboard bakal ditinggalin mungkin ada, tapi pasti masih lama banget,

atau bahkan nggak bakal ditinggalin sama sekali.


Kenapa?


1. Constant Visibility.


Berbeda dengan iklan digital yang bisa di-block atau di-skip, billboard

selalu bisa terlihat 24 jam sehari selama masa sewa billboard. Karena itu juga, pesan yang

tersampaikan oleh billboard selalu penuh dan konsisten untuk semua orang yang melihat,

berbeda dengan iklan digital yang pesannya bisa saja hanya tersampaikan sebagian apabila

iklannya di-skip sebelum selesai.


Billboard terlihat 24 jam
Photo Source : effortlessoutdoormedia.com

2. Impactful Presence.


Billboard besar dengan desain visual yang menarik mampu

meninggalkan kesan yang mendalam jika dibandingkan media yang lebih kecil. Selain itu,

billboard juga “memaksa” iklan untuk menyampaikan pesan yang powerful secara singkat,

sehingga sempat ditangkap oleh orang yang mungkin hanya lewat selama beberapa detik.


Contohnya, desain yang nggak rumit dipadukan dengan kata-kata yang singkat dan

nyeleneh di rangkaian billboard iklan susu ini ternyata berhasil narik banyak perhatian

masyarakat, dan bahkan sempet viral di berbagai media sosial lho.


Desain pada Billboard
Photo Source : X.com

3. High Reach.


Penggunaan billboard bisa menjangkau target pasar yang sangat luas, karena

biasanya diposisikan di jalanan yang ramai. Audiens iklan yang bisa didapat oleh billboard

pun sangat beragam baik secara demografi maupun latar belakang sosial ekonomi, karena

jalanan bisa diakses oleh siapa saja, tidak seperti beriklan di media-media lain yang

mungkin terbatas untuk beberapa segmen tertentu.



Billboard menjangkau target market yang luas
Photo Source : huniindy.org

4. Repeated Exposure.


Orang-orang yang melewati rute yang sama setiap hari secara otomatis

terpapar iklan yang sama berulang kali, yang akan memperkuat ingatan orang terhadap

konten billboard. Ini juga salah satu alasan mengapa penggunaan billboard cocok

dimanfaatkan untuk membangun awareness.


5. Geographic Targeting.


Billboard sering kali berhubungan dengan konteks lokasi spesifik,

misalnya iklan restoran cepat saji yang ditempatkan dekat dengan jalan tol. Walaupun hal

ini juga bisa dilakukan saat beriklan di beberapa jenis media lain, tapi iklan billboard yang

dilihat langsung dan bersifat straightforward bisa memberikan dorongan lebih untuk

audiens melakukan action.



Billboard Digital Trend Billboard sekarang
Photo Source : risevision.com

Walaupun kita meyakini bahwa penggunaan billboard sebagai media iklan belum (atau bahkan

nggak) akan ditinggalkan dalam waktu dekat, tapi di era yang dinamis seperti saat ini, anything

could happen. Karena itu, media billboard juga mulai beradaptasi sesuai demand pasar lho

dengan kemunculan billboard digital yang look-nya lebih vibrant, modern, dan eye-catching.

Jadi, tetap penting buat marketers untuk selalu memperhatikan tren dan menyesuaikan strategi

marketing kita seiring dengan perkembangan zaman ya!




Efektifitas Billboard di Jakarta

Kommentare


Die Kommentarfunktion wurde abgeschaltet.
bottom of page